Thursday, November 10, 2011

Management inventori

Dampak Jika inventory lebih besar dari jumlah kebutuhan :
  1. Timbul biaya penyimpanan/pemeliharaan
  2. Resiko kerusakan barang/bahan
  3. Kwalitas barang akan berkurang
Dampak jika persediaaan lebih kecil dari kebutuhan :
  1. Kekurangan bahan baku sehingga proses produksi terhenti
  2. Perusahaan tidak bisa bekerja dengan full kapasitas
  3. Tenaga kerja karyawan tidak digunakan secara maksimal
Pendekatan EOQ (Ekonomic Order Quantity) adalah pendekatan yang dilakukan oleh perusahaan atau menentukan antara kebutuhan bahan baku dan jumlah persediaan sehingga tidak terjadi kekurangan / kelebihan
Fungsi EOQ untuk menentukan agar kebutuhan bahan baku sesuai dengan persediaan maka dihitung dengan pendekatan EOQ (jumlah pembelian bahan baku yang paling ekonomi )

Faktor yang diperhatikan dalam menghitung EOQ :
  • Besarnya persediaan minimal (safety stock)
  • Jumlah produk yang akan dijual/diproduksi
  • Adanya resiko kerusakan barang
  • Waktu tunggu kedatangan pesanan barang (lead time) 
  • Perkiraan harga persediaan barang
Biaya dalam EOQ terdiri dari :
- Biaya pesanan barang (Order Cost) adalah biaya yang relatif konstant/tetap tidak tergantung dari jumlah barang yang dipesan, semakin tinggi pesanan semakin besar biaya.
Biaya pesanan terdiri dari :
  • Biaya untuk mempersiapkan pesanan
  • Biaya untuk mengirim karyawan untuk melakukan pesanan
  • Biaya yang terjadi saat pesanan datang
  • Biaya penyelesaian pembayaran pesanan
- Biaya penyimpanan barang (Carriying Cost), adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan karena adanya penyimpanan bahan baku digudang.
Biaya penyimpanan terdiri dari :
  • Biaya sewa gudang
  • Biaya pemeliharaan bahan baku
  • Biaya asuransi bahan baku
  • Biaya kerusakan bahan baku
  • Biaya tenaga kerja/penjaga gudang
Cara menghitung EOQ dengan menggunakan pendekatan trial dan error. Yaitu metode dengan menggunakan pendekatan tabel yang berisikan nilai persediaan bahan baku, persediaan rata-rata, biaya penyimpanan dan biaya pesanan.
EOQ terjadi pada saat jumlah biaya yang paling murah/paling ekinomis (umlah antara pesanan dan  simpanan).
Penghitungan dengan tabel :










Penghitungan EOQ dengan pendekatan matematik:

EOQ = \/ (2*R*S) : P*i

EOQ = \/ (2*R*S) : C

R = persediaan bahan baku dalam satu periode
S = biaya pesanan barang
P = harga pesanan barang/unit
i = biaya penyimpanan yang dinyatakan dalam %
C = biaya penyimpanan per unit (nominal)

Besarnya inventori tegantung dari beberapa faktor :
  1. Lead time (waktu tunggu pesanan, semakin lama lead time semakin besar inventory yang disediakan)
  2. Frekwensi (semakin sering pesanan inventori semakin kecil)
  3. Jumlah dana yang tersedia
  4. Daya tahan material
Yang terpenting dari kebijakan inventori adalah kebijakan tersebut harus mengakomodir :
  1. Kelancaran proses produksi
  2. Terjangkau oleh dana yang tersedia
  3. Jumlah pembelian optimal
Asumsi yang digunakan dalam EOQ :
  • Jumlah kebutuhan bahan baku/mentah sudah dapat ditentukan dalam periode tetentu
  • Penggunaan bahan baku bersifat konstant
  • Pesanan diterima pada saat tingkat persediaan =0
  • Harga konstant
ROP (Re Order Point) adalah saat dimana perusahaan harus memesan kembali bahan bakunya.
Hal yg perlu diperhatikan dalam ROP :
  • Safety stock
  • Lead time
Rumus ROP :
ROP =((persediaan bahan baku rata-rata*lead time) : waktu) + safety stock

Waktu = hari, bulan , tahun

Menghitung Total Cost:
Total cost = OC + CC
OC = O*(S : Q)
CC = C*(Q : 2)
   
O = Biaya pesanan
S = Penggunaan bahan dala periode tertentu
Q = EOQ
C = P*i (harga beli per unit * biaya penyimpanan dalam %)







No comments:

Post a Comment