Amortisasi = penyusutan untuk harta tak berwujud
Kelompok harta tak berwujud Masa mantaat Garis lurus Saldo menurun
Kel 1 4 th 25% 50%
Kel 2 8 th 12,5% 25%
Kel 3 16 th 6,25 % 12,5%
Kel4 20 th 5% 10%
Kelompok harta berwujud Masa manfaat Garis lurus Saldo menurun
I .Bukan bangunan
Kel 1 4 th 25% 50%
Kel 2 8 th 12,5% 25%
Kel 3 16 th 6,25 % 12,5%
Ke 4 20 th 5% 10%
II.Bangunan
Permanen 20 th 5%
Tidak permanen 10 th 10%
Tuesday, November 15, 2011
Monday, November 14, 2011
Nilai pelanggan
Nilai Bagi Pelanggan,
selisih antara nilai pelanggan total dan biaya pelanggan total.
Nilai Pelanggan Total , sekumpulan manfaat yang
diharapkan oleh pelanggan dari produk atau jasa tertentu.
Biaya Pelanggan Total, sekumpulan biaya yang
diharapkan oleh konsumen yang dikeluarkan untuk mengevaluasi, mendapatkan,
menggunakan dan membuang produk atau jasa
Penentu Nilai yang Diberikan ke Pelanggan
Kepuasan Pelanggan
Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah
membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja/hasil suatu produk dan
harapan-harapannya
Perangkat untuk Melancak dan Mengukur Kepuasan Pelanggan
Sistem Keluhan dan Saran
Survei Kepuasan Pelanggan
Belanja Siluman
Analisis Pelanggan yang Hilang
4 Faktor karakteristik Bisnis Berkinerja Tinggi :
Stakeholders
Process
Resources
Organization
MENARIK
PELANGGAN:
Pengumpulan
Petunjuk
Pengkualifikasian
Petunjuk
Pengkonversian
Pelanggan
MENGHITUNG BIAYA
KEHILANGAN PELANGGAN
Mendefinisikan
dan mengukur tingkat retensi
Mengidentifikasi
sebab berkurangnya pelanggan
Memperhitungkan
laba yang hilang
Menghitung
biaya untuk mengurangi peralihan pelanggan
CIRI PELANGGAN
PUAS
- Tetap setia lebih lama
- Membeli lebih banyak
- Memberi perhatian yang sedikit kepada iklan pesaing & kurang peka harga
- Membicarakan hal yang baik tentang perusahaan dan produk
- Menawarkan gagasan jasa atau produk kepada perusahaan
- Biaya pelayanan lebih kecil dibandingkan pelanggan baru
LIMA JENIS
PENGEMBANGAN HUBUNGAN PELANGGAN
- Pemasaran dasar
- Pemasaran reaktif
- Pemasaran bertanggung jawab
- Pemasaran proaktif
- Pemasaran kemitraan
TOTAL QUALITY
MANAGEMENT
TQM : Pendekatan
organisasi secara menyeluruh untuk secara berkesinambungan meningkatkan mutu
semua proses, produk dan pelayanan organisasi
MUTU : Keseluruhan
ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya
untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat
Sunday, November 13, 2011
Management pemasaran 2
Apakah managemen pemasaran?
Suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan,menentukan harga,mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang
yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini
maupun konsumen potensial.( William J. Stanton ).
Pemasaran adalah kreasi dan realisasi sebuah standar hidup.
Pemasaran mencakup kegiatan :
–
Menyelediki dan mengetahui keinginan konsumen
–
Kemudian merencanakan dan mengembangkan sebuah
produk atau jasa yang akan memenuhi keinginan tersebut
–
Dan kemudian memutuskan cara terbaik untuk
menentukan harga,mempromosikan dan mendistribusikan produk atau jasa tersebut.
Pemasaran berbeda dengan penjualan karena penjualan itu
sekupnya lebih kecil dan penjualan merupakan bagian dari promosi sedangkan
promosi adalah salah satu bagian dari keseluruhan sistem pemasaran.
Pemasaran juga berbeda dengan Seni dagang ( merchandising )
karena seni dagang : Perencanaan produk- perencanaan dalam perusahaan untuk menghasilkan
jasa atau produk yang tepat ,dalam harga yang pantas dan dengan warna serta
ukuran yang sesuai.
Filsafat pemasaran berpandangan bahwa sebuah perusahaan
harus ( 1 ) berorientasi ke konsumen, ( 2 ) berusaha keras untuk mempunyai
volume penjualan yang menghasilkan laba, dan ( 3 ) mengkoordinasikan semua
kegiatan pemasaran.
Kegiatan marketing merupakan kegiatan perusahaan dalam
mengatur atau menjuruskan peralatan ( company resources ) yang dimiliki kearah
eksploitasi factor – factor diluar perusahaan yaitu pasar, untuk mendapatkan
laba.
Sifat khusus yaitu eksploitasi faktor – faktor diluar
perusahaan inilah yang membedakan fungsi marketing dari ke tiga fungsi pokok
business management yang lain.
konsep
pemasarannya menurut Kotler (2000 : 22)
adalah :
“Untuk menegaskan
bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah
perusahaan tersebut harus menjadi efektif dibandingkan dengan para pesaingnya
dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada
pasar sasaran yang di pilih”
Untuk membedakan
konsep penjualan dengan pemasaran. Berikut ini definisi pemasaran yang
diungkapkan oleh Theodore Levitt seperti yang di kutip oleh Kotler (2000 : 22),
yaitu :
“Penjualan
mengutamakan kebutuhan pihak penjual; sedang pemasaran berfokus pada pihak pembeli.
Penjualan memberikan perhatian pada kebutuhan penjual untuk mengubah produknya
menjadi uang tunai ; Pemasaran mempunyai gagasan untuk memuaskan kebutuhan
pelanggan lewat sarana produk dan keseluruhan kelompok barang yang dihubungkan
dengan hal penciptaan, menyerahkan dan
akhirnya mengkonsumsinya”
KONSEP INTI PEMASARAN (PHILIP KOTLER) :
•
Kebutuhan manusia adalah keadaan merasa tidak
memiliki kepuasan dasar (fisiologis)
•
Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari
kebutuhan tersebut
•
Permintaan adalah keinginan akan suatu produk
yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya
•
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan
untuk memenui kebutuhan atau keinginan
•
Pertukaran adalah cara mendapatkan suatu produk
yang diinginkan dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya
PENGERTIAN PASAR
•
Secara
ringkas pengertian pasar meliputi tiga komponen :
–
Sekelompok
orang atau lembaga yang mempunyai kebutuhan atau keinginan untuk dipenuhi.
–
Mempunyai kemampuan ntuk membeli atau berdaya
beli.
–
Berkeinginan atau bersedia melakukan pertukaran
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
•
Manajemen pemasaran dapat memandang pasar
sebagai satu keselurahan ( pasar total ) atau sebagai suatu pasar yang terdiri
dari berbagai bagian pasar ( Pangsa pasar ).
Proses Manajemen Pemasaran
•
Analisa Pasar. Dimulai dari suatu
pertanyaan yang ditujukan pada “ apa yang dibeli pelanggan”, yaitu produk yang
bernilai melalui proses penjualan dan prestasi produk, kesetiaan pelanggan yang
terbentuk. Selain itu perlu juga
diperhatikan faktor-faktor yang melekat pada produk yang menjadikan konsumen
tetap menggunakannya.
•
Segmentasi
Pasar. Pelayanan serta
pemenuhan akan kebutuhan pelanggan sudah semestinya mendapatkan suatu perhatian
yang sangat besar serta terus-menerus dari si pemasar, agar segala sesuatunya
bisa berjalan dengan efisien dan efekfif, maka diperlukan suatu segmentasi
pasar yang jelas untuk menempatkan produknya di pasar. Segmentasi yang di maksud di sini adalah
mengelompokan pelanggan berdasarkan hal-hal yang melekat pada diri pelanggan,
contohnya : foktor gaya hidup, status sosial, tingkat pendidikan dan lain sebagainya.
•
Penempatan
Pasar. Untuk menempatkan
produk di pasar serta mampu di serap oleh konsumen, pemasar harus jeli dalam
melihat hal-hal yang diinginkan oleh pelanggan sesuai dengan persepsi serta
harapan-harapannya. Hal ini berguna sekali agar pelanggan mampu mengenali produk yang dipasarkannya dengan jelas
melalui analisa lingkungan yang digunakan untuk mengetahui seberapa baik
kinerja perusahaan di pasar segmen serta melalui penelitian pasar sehingga
mampu meyimpulkan perbandingan antara kelemahan dan kekuatan (internal
perusahaan) di tiap segmen, serta melihat kesempatan dan ancaman dari luar
perusahaan (external perusahaan).
•
Bauran
Pemasaran. Merupakan
suatu gabungan dari beberapa unsur kombinasi yang saling berkaitan yang
memungkinkan kita mendapatkan pelanggan yang sesuai dengan target. Maksud dari
penyusunan bauran pemasaran adalah menerapkan strategi untuk menempatkan
produknya sedekat mungkin dengan yang diinginkan pesar di tingkat pasar
sasaran.
•
Kepuasan
Pelanggan/Konsumen. Puas
atau tidak terhadap prestasi suatu produk sangat tergantung pada prioritas
harapan serta pembobotan terhadap unsur-unsur yang dituntut serta di anggap
penting bagi konsumen
MENGANALISIS PEMASARAN MELALUI MARKET RISET DAN INTELJEN MARKET
MARKET RISET
•
Kegiatan Penelitian tentang Pemasaran yang dilakukan
secara sistematis dan bertujuan untuk memecahkan masalah yang terkait dengan
pemasaran.
•
Kegiatan tersebut meliputi :
–
Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
–
Pengumpulan data
–
Pengolahan Data dan Interprestasi hasil
penelitian
PROSES MARKET RISET
1. DEFINISI MASALAH
2. MENYUSUN KERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN
PENDEKATAN UNTUK PEMECAHAN MASALAH
3. DISAIN RISET
4. PENGUMPULAN DATA
5. ANALISIS DATA
6. PENYUSUNAN LAPORAN
DEFINISI MASALAH
•
Dibuat dalam bentuk pertanyaan dan merupakan
rumusan dari permasalahan yang ada didasarkan atas fakta dan latar belakang
masalah.
•
Fakta
–
Perusahaan mengalami penurunan jumlah volume
penjualan.
–
Perusahaan mengurangi biaya marketing.
•
Rumusan masalahnya
–
Apakah biaya marketing mempunyai pengaruh
terhadap volume penjualan perusahaan.
–
Apakah kegiatan marketing berpengaruh terhadap
volume penjualan
KERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN PENDEKATAN
UNTUK PEMECAHAN MASALAH
•
Volume
penjualan ;
–
Besarnya
jumlah penjualan perusahaan pada periode tertentu
•
Biaya
marketing ;
–
Besarnya
biaya marketing yang dikeluarkan oleh perusahaan
•
Pemasaran
4 P
•
Faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan pembelian
–
Pengenalan
Kebutuhan,-Pencarian informasi,-Evaluasi alternatif,-Keputusan
pembelian,-Perilaku pasca pembelian
Disain Riset
•
Riset
Eksplorasi
–
Untuk
menjawab what,sampel tidak banyak,analisis lebih bersifat kualitatif.
•
Riset
Konklusif (pemecahan masalah)
–
Riset
Deskriptif (6 W)
–
Riset
Kausal
•
Pendekatan
Riset; Observasi,terfokus,survei,eksperimen
Pengumpulan Data
•
Sumber
Data;
–
Sekunder,Primer
•
Instrumen
Riset ;
–
Kuesioner,Instrumen
mekanis
•
Rencana
Pengambilan sampel;
–
Unit
pengambilan sampel,ukuran sampel,prosedur pengambilan sampel.
•
Metode
kontak;
–
Telepon,Surat
menyurat,wawancara langsung.
Analisis Data
•
Merumuskan
Hipotesis
•
Menetapkan
model uji statistik yg digunakan
•
Menetapkan
besarnya signifikansi daerah penolakan
•
Melakukan
perhitungan uji statistik
•
Interprestasi
hasil analisis data
•
Menetapkan
keputusan dan simpulan
PENYUSUNAN LAPORAN
1.
Pendahuluan
1.
Latarbelakang
Masalah
2.
Rumusan
Masalah
3.
Tujuan
Penelitian
2.
Kerangka
Konsep dan Hipotesis
3.
Metode
Penelitian
4.
Analisa
dan interprestasi data
5.
Simpulan
dan Saran
MENELITI DAN MEMILIH PASAR SASARAN
MELALUI SEGMENTASI,TARGETING DAN POSISIONING
Segmentasi
•
Levy
(2001) dalam tulisannya yang dimuat disitus DMReview menegaskan kembali
pendapat Kotler dan Amstrong bahwa tidak ada satu cara yang unik untuk
melakukan segmentasi. Walaupun tidak ada satu cara yang unik untuk melakukan
segmentasi, bukan berarti segmentasi dapat dilakukan secara sembarang
•
Levy
(2001) berpendapat bahwa segmentasi yang baik harus mudah dipahami, memiliki
cukup segmen, relevan dengan tujuan segmentasi, dan memberikan cukup informasi
yang akan digunakan untuk mengambil keputusan
•
Pendapat
lain datang dari Trout dan Ries (2005). Mereka berpendapat bahwa setidaknya ada
empat kriteria yang dapat digunakan untuk menilai kebaikan segmentasi pasar.
Keempat kriteria yang diungkapkan oleh Trout dan ries adalah, kebutuhan dari
suatu segmen sama atau cenderung sama, kebutuhan antar segmen dapat dibedakan
dengan tegas, segmen – segmen yang dihasilkan harus dapat didefinisikan dan
dapat dijangkau dan segmen – segmen yang dihasilkan harus memberikan cukup
informasi mengenai keadaan pasar yang sebenarnya.
•
Segmentasi
adalah usaha untuk membagi suatu populasi menjadi kelompok – kelompok yang
dapat dibedakan satu sama lain. Dalam dunia pemasaran segmentasi digunakan
untuk membagi pasar yang besar dan heterogen menjadi segmen – segmen yang lebih
kecil yang dapat dijangkau secara lebih efisien dan efektif melalui produk dan
layanan yang unik sesuai kebutuhan pasar
Menurut Kotler dan Amstrong 2004
•
Segmentasi
adalah usaha untuk membagi pasar kedalam kelompok-kelompok yang dapat dibedakan
satu sama lain dalam hal kebutuhan,karakteristik,atau perilaku yang mungkin
akan memerlukan produk-produk dan strategi pemasaran tertentu untuk
menjangkaunya
•
Pasar
yang tersegmentasi dengan baik dapat dijangkau dan dilayani lebih efisien dan
lebih mudah dikelola karena cenderung memberikan respon yang homogen terhadap
suatu stimuli
•
Beberapa
variabel pokok yang sering digunakan sebagai pembeda antara lain adalah
geografis,demografis,psikografis (gaya hidup),dan perilaku
Variabel-variabel segmentasi pasar Kotler dan Amstrong (2004)
•
Segmentasi
geografis
–
Bangsa,negara,daerah,kota,lingkungan
•
Segmentasi
demografis
–
Umur,jenis
kelamin,jumlah keluarga,pendapatan,jumlah pengeluaran,pekerjaan,pendidikan,agama,golongan,generasi
dan kebangsaan
•
Segmentasi
psikografis
–
Kelas
sosial,gaya hidup dan karakter pribadi
•
Segmentasi
Perilaku
–
Pengetahuan,sikap,penggunaan
atau tanggapan konsumen terhadap suatu produk
Gaya hidup adalah pola seseorang dalam mengelola waktu dan uangnya.Gaya
hidup mempengaruhi perilaku seseorang yang pada akhirnya menentukan pola
konsumsi seseorang
•
Menurut
kasali (1998)
–
Pendekatan
gaya hidup cenderung mengklasifikasikan konsumen berdasarkan variabel-variabel AIO,yaitu
aktifitas,interes/minat dan opini
•
Joseph
Plumer (1974)
–
Pola
seseorang dalam menghabiskan waktunya
–
Minat
seseorang
–
Pandangan
seseorang terhadap diri sendiri dan orang lain
–
Karakter-karakter
dasar (penghasilan,pendidikan,dan dimana mereka tinggal)
Value and Life style
•
VALS (
Value and Lifestyle ) adalah salah satu contoh pendekatan segmentasi gaya hidup
yang lain. Pendekatan ini menggunakan penggabungan beberapa teori, yaitu :
- Teori hirarki kebutuhan manusia (need
hierarchy ) yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow. Menurut teori
ini, ada lima tingkat kebutuhan yang dilalui oleh manusia secara
bertingkat, yaitu: kebutuhan fisik dasar, rasa aman, memiliki, esteem, dan
aktualisasi diri. VALS mengidentifikasi nilai – nilai ( values )
yang dianut masyarakat pada setiap tingkat kebutuhan tersebut.
- Teori tentang dorongan – dorongan
kepribadian (the inner and outer directed personality theory ) yang
diperkenalkan oleh Riesman, Glazer dan Denney (1950). Di dalam VALS,
terminologi other directed diubah menjadi outer directed (
dorongan dari luar )
Segmentasi Psikografis tidak semata – mata di dasarkan atas gaya hidup
•
Mengutip
pendapat Peter dan Olson (1994) bahwa, segmentasi psikografis secara sempit
dapat diartikan sebagai usaha memilah pasar ke dalam segmen – segmen
berdasarkan gaya hidup, sikap – sikap dan minat – minat konsumen, maka dapat
disimpulkan : gaya hidup hanya merupakan salah satu unsur dari segmentasi
psikografis.
•
Nilai –
nilai individu, dan psikografis dalam ilmu – ilmu sosial dianggap sebagai the
softer side of science ( Kahle dan Chiagouris, 1997). Mereka berpendapat
bahwa nilai – nilai individu mempunyai hubungan langsung terhadap perilaku
konsumen.
•
Kasali
(1998) mengartikan nilai individu sebagai sesuatu yang dipercaya seseorang yang
dalam beberapa hal lebih disukai dari hal – hal yang berlawanan (preferable
to its opposite).
Berbagai studi menemukan bahwa
nilai – nilai yang dianut seseorang menentukan pola konsumsinya
•
Kahle (1983)
dalam studinya menemukan bahwa orang – orang yang menganut nilai kesenangan dan
kenikmatan hidup banyak mengkonsumsi alkohol, dan mereka yang menganut nilai
pentingnya berprestasi memiliki penghasilan yang tinggi.
•
Dalam
studinya para ahli menemukan bahwa human values dan values system menentukan
perilaku – perilaku dalam kehidupan seperti kontribusi – kontribusi karikatif /
zakat (Manser dan Miller, 1978), konsumsi media massa ( Becker dan Connor,
1981), konsumsi rokok (Grube et al, 1984), dan kencanduan obat bius (Toler,
1975).
•
Ada
beberapa kondisi yang diperlukan agar proses segmentasi pasar dapat efektif
yaitu :
•
Luas
pasar memadai
•
Apabila
pasar tidak cukup luas untuk dibagi, sehingga akan merugikan
•
Dapat
ditindakkan
•
Segmentasi
pasar akan sulit ditindakkan apabila basis pembagiannya sulit untuk diukur.
Misalnya, mengukur tingkat motivasi pembelian.
•
Dapat
dilayani
•
Segmen yang ada harus dapat dilayani jika tidak maka
akan sia-sia.
Struktur pasar
meliputi dua hal yaitu :
Faktor Populasi
Yaitu keadaan dan
perubahan dari jumlah serta pertumbuhan penduduk.
–
Luas dan
pertumbuhan
–
Struktur
umur
–
Pertumbuhan
wanita pekerja
–
Jumlah
rumah tangga
–
Keluarga
kecil
–
Perpindahan
penduduk geografis
Faktor kemampuan
membeli.
–
Apabila kemampuan ini sangat dipengaruhi oleh
pendapatan maka faktor yang mempengaruhi pendapatan tersebut adalah pendidikan
dan pekerjaan konsumen.
Struktur pasar
meliputi dua hal yaitu :
Faktor Populasi
Yaitu keadaan dan perubahan dari jumlah serta pertumbuhan penduduk.
•
Luas dan
pertumbuhan
•
Struktur
umur
•
Pertumbuhan
wanita pekerja
•
Jumlah
rumah tangga
•
Keluarga
kecil
•
Perpindahan
penduduk geografis
Faktor kemampuan
membeli.
–
Apabila kemampuan ini sangat dipengaruhi oleh
pendapatan maka faktor yang mempengaruhi pendapatan tersebut adalah pendidikan
dan pekerjaan konsumen.
–
Perilaku Pasar
Perilaku pasar
terbagi menjadi dua
yaitu:
–
Pasar individual meliputi pribadi- Pribadi yang
melakukan pembelian barang untuk digunakan sendiri dan atau keluarganya.
–
Pasar organisasional meliputi organisasi pembelian
yang melakukan keputusan pembelian secara formal dan atau pembelian untuk
dijual kembali . meliputi para penjual ( pedagang ), produsen ( industriawan ),
pemerintah dan pasar internasional.
Perilaku Konsumen
•
Perilaku konsumen merupakan tanggapan terhadap
rangsangan baik dari luar maupun dari konsumen itu sendiri. Pengaruh luar yang
memberi rangsangan kepada konsumen adalah faktor pemasaran dan faktor-faktor
lingkungan yang lain
•
Sedangkan pengaruh dari dalam adalah karakteristik
pribadi serta pengaruh psikologisnya. Tanggapan atau respon terhadap rangsangan
tersebut adalh meliputi : pemilihan barang, merk, penjual, saat dan kuantitas
pembeliannya.
•
Kebudayaan.
•
Suatu keseluruhan
yang secara kompleks meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum,
kebiasaan, kemampuan dan kebiasaan lainyang diperlukan oleh seseorang untuk
hidup bermasyarakat.
Masyarakat
•
Dimana
terdiri dari
Kelas masyarakat.
–
Suatu
kelompok besar yang terdiri dari sejumlah orang yang mempunyai posisi seerajat
dalam masyarakat .masing masing kelas masyarakat mempunyai perbedaan dalam
nilai, sikap dan perilakunya dan mempunyai variasi kelas dan gaya hidup yang
berbeda.
–
Kelompok
Masyarakat
•
Kelompok-kelompok masyarakat dapat dibedakan menurut
dimensi fungsi keterlibatan pribadi dan tingkat organisasinya.
•
Kelompok yang dibedakan atas dasar dimensi fungsi
adalah
•
kelompok pekerja, guru, anggota klub olahraga dan
sebagainya.
•
Kelompok yang dibedakan dari keterlibatan pribadi
anggotanya adalah kelompok primer dan sekunder.
–
Kelompok primer adalah kelompok yang mempunyai
interaksi anggotanya secara kontinyu dan erat. misal ; keluarga
–
Kelompok sekunder adalah kelompok yang hubungan
antar anggota tidak langusng dan lebih formal. Misalnya; organisasi pekerja, keagamaan dlsb.
Kelompok referensi
•
Kelompok
yang mempengaruhi pendapat,pengalaman,kepercayaan dan perilaku baik secara
langsung maupun tidak langsung. Kelompok referensi mempengaruhi seseorang melalui
tiga jalan :
•
Kelompok memperkenalkan gaya dan perilaku baru.
•
Kelompok mempengaruhi karena seseorang memang
menginginkan masuk kedalamnya.
•
Kelompok mempengaruhi seseorang karena adanya proses
kebersamaan atau keseragaman.
Keluarga
•
Suatu keluarga
dapat dibedakan dalam kehidupan pembeliannya. Orientasi keluarga ( peranan
orang tua sangat dominan ) dan prokreasi keluarga ( peranan dari dominasi salah
satu anggota keluarga ).
Status dan Peranan
•
Sesorang dalam kehidupannnya berkelompok akan mempunyai
peranan dan status yang berbeda-beda. Dalam organisasimungkin seseorang menjadi
ketua, tetapi dalam keluarga statusnya sebagai anak dst.
Pribadi
•
Keputusan pembelian sesorang juga dipengaruhi oleh
karakteristik pribadinya. Misalnya usia dan siklus kehidupan, pekerjaan,
kondisi perekonomian,gaya hidup, kepribadian dan konsep diri
Faktor Psikologi
•
Pemilihan dalam pembelian dari seseorang juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor psikologi. Yaitu faktor motivasi, persepsi, pemahaman, kepercayaan dan sikap diri.
Motivasi
•
Suatu
dorongan atau desakan dari dalam diri seseoarang yang menekannya untuk berusaha
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Persepsi
•
Suatu
proses pemilihan, pengorganisasian dan penginterpretasian masukan informasi
dari suatu objek tertentu dengan informasi yang sudah terdapat dalam diri
seseorang untuk menciptakan suatu gambaran atau pengertian terhadap objek
tersebut.Persepsi dipengaruhi oleh rangsangan fisik atau tipuan mata,rangsangan
yang ada disekitarnya dan kondisi seseorang.
Pemahaman
•
Perubahan-perubahan perilaku seseorang karena
pengalamannya.
Kepercayaan dan
sikap
•
Keyakinan terhadap pemikiran diri terhadap sesuat.
Sedang sikap adalah suatu penilaian, perasaan emosional dan kecenderungan untuk
melakukan tindakan menyukai maupun tidak menyukai terhadap suatu objek.
Proses Keputusan
pembelian
•
Untuk
memahami terhadap keputusan pembelian seseorang maka perlu diperhatikan :
•
Peran
seseorang dalam pembeliannya.
•
Peranan
itu dapat sebagai : pemberi inisiatif, pemberi pengaruh, pengambil keputusan,
pembeli dan pemakai akhir.Dengan mengetahui peranan mana yang paling dominan
dalam penentuan proses pengambilan keputusan maka sasaran program pemasaran
dapat diarahkan kepadanya.
•
Perilaku
seseorang dalam pembelian
Dapat dibedakan empat jenis perilaku seseorangdalam pembeliannya.
Penggoongan ini didasarkan atas variabel tingkat keterlibatan seseorang dalam
pembeliannya dan tingkat perbedaan diantara berbagai merk barang yang dibeli :
Perilaku pembelian
kompleks
•
Perilaku
pembelian ini ditujukan pada pembeli yang banyak melibatkan pertimbangan untuk
pengambilan keputusan bagi barang yang mempunyai banyak perbedaan diantara merk
yang dibeli. Misal kamera.
Perilaku pembelian
pengurangan ketidaksesuaian
•
Ditujukan
pada proses pengambilan keputusan bagi barang-barang yang tidak banyak
mempunyai perbedaan diantara merk-merk yang dibeli . akan tetapi memerlukan
banyak pertimbangan untuk menentukan keputusa pembelian.Misal karpet
Perilaku pembelian
pencarian variasi.
•
Ditujukan
pada proses pengambilan keputusan yang tidak banyak memerlukan pertimbangan
mendalam tetapi pilihan merk yang tersedia beragam jenisnya. Misal mau makan di
warung yang ada di pusat pembelanjaan.
Perilaku pembelian
karena kebiasaan
•
Ditujukan pada proses pengambilan keputusan membeli
barang yang sering dibeli.
Proses Pengambilan
keputusan
•
Ada
beberapa langkah khusus untuk memahami proses pengambilan keputusan seseorang.
Yaitu dengan :
Introspective
•
Melakukan
pemahaman perilaku diri sendiri dalam proses pembelian barang tertentu untuk
memahami perilaku pembelian bagi orang lain.
Retrospective
•
Pemahaman
perilaku orang lain atas dasar pengalaman pembelian barang tertentu dari orang
lain yang telah dilakukannya beberapa waktu lalu
Prospective
•
Melakukan
pemahaman terhadap langkah-langkah dalam proses pembelian barang tertentu dari
seseorang yang akan melakukan pembeliannya nanti.
Presprictive
•
Melakukan
pemahaman terhadap langkah-langkah proses pembelian orang lain yng ideal harus
dilakukannya untuk melakukan pembelian barang tertebtu.
Pada umumnya proses
pengambilan keputusan dapat dinyatakan dalam beberapa langkah :
Pengenalan masalah
•
Proses
pembelian diawali dengan mengenali masalah atau kebutuhan yang dihadapi
pembeli. Masalah tersebut timbul karena perbedaan antara kenyataan dengan sesuatu
yang diharapkan.
Pencarian informasi
•
Sumber informasi konsumen yang ada dapat
dikelompokkan menjadi :
–
Sumber
pribadi.
•
Informasi dari keluarga, tetangga, sahabat dlsb.
–
Sumber
Komersial
•
Iklan, penjual, dealer, pembungkus dan sebagainya
–
Sumber
publik
•
Media massa, lembaga konsumen dsb.
–
Sumber
Pengalaman
•
Pengalaman
pribadi menggunakan barang
•
Rangsangan informasi yang datang lebih meningkat akan
meningkatkan kesadaran konsumen.Yaitu menimbulkan minat untuk mengetahui lebih
lanjut.
•
Secara singkat tahapan proses kesadaran tersebut di
atas adalah sebagai berikut :
–
Tahap
kesadaran
–
Tahap
menaruh minat
–
Tahap
keinginan untuk memiliki
–
Tahap tindakan
pembelian
Evaluasi alternatif
Beberapa konsep yang mendasari
proses evaluasi alternatif konsumen adalah sbb :
1.
Konsep
atribut barang.
Dianggap bahwa konsumen akan melihat suatu
barangterdiri dari
beberapa atribut yang bernilai.
Misalnya atribut dari Ban : aman,
ketahanan,kualitas, harga.
2.
Konsep
bobot penilaian atribut
Bobot penilaian masing-masing
atribut barang berbeda untuk
konsumen satu dengan yang lain.
3.
Konsep
kepercayaan terhadap merk
Kepercayaan ini tergantung dari pengalaman dan
persepsi
konsumen
4.
Konsep
fungsi Utilitas
Konsep menganggap bahwa masing-masing
atribut barang akan mempunyai tingkat utilitas manfaat yang diharapkan
fungsional.
5.
Konsep
prosedur penilaian
Konsumen akan mempunyai sikap
preferensi terhadap prosedur penilaian alternatif barang
Keputusan pembelian
Ada dua faktor yang mempengaruhi
keputusan membeli oleh konsumen yaitu sikap pihak lain dan antisipasi faktor
situasional.
Keputusan pembelian yang akan diambil
akan terdiri dari beberapa sub keputusan yaitu meliputi :
1. Keputusan tentang
merk
2. Keputusan tentang
penjual
3. Keputusan tentang
kuantitas
4. Keputusan tentang
saat
5. Keputusan tentang
cara pembayaran
Perilaku setelah
pembelian
Kegiatan setelah pembelian
kadang-kadang sangat menentukan bagi konsumen untuk melakukan pembelian ulang
atau tidak sama sekali
Targeting adalah penetapan pasar sasaran, dimana
perusahaan harus meng-evaluasi berbagai segmen dan memutuskan segmen mana yang
akan di layani
Pilihan pasar
sasaran yang dituju tersebut, bisa didasarkan
atas beberapa
pertimbangan, yang diantaranya :
•
Ukuran
segmen dan pertumbuhan. Informasi mengenai volume penjualan, proyeksi tingkat
pertumbuhan dan profit margin yang diharapkan akan membantu perusahaan
dalam mengetahui, apakah segmen yang dipilihnya itu cukup besar dan mampu
mendorong pertumbuhan perusahaan dimasa datang atau tidak.
•
Daya tarik struktural segmen. Pertimbangan ini mencakup
analisa pesaing, produk atau jasa substisusi, daya beli konsumen.
•
Tujuan-tujuan dan sumber-sumber perusahaan.
Perusahaan juga harus mempertimbangkan apakah pelayanan yang akan diberikan
kepada segmen yang akan dipilihnya itu sesuai atau tidak dengan tujuan dan
sumber-sumber yang dimiliki perusahaan
Craven (1991 : 256), mendefinisikan pasar sasaran sebagai berikut :
•
“the
choice of the people or organization in a product market that an organization
will target its positioning strategy.”
•
Dapat diartikan bahwa, pasar sasaran adalah Pilihan
atas orang atau organisasi dalam sebuah pasar produk yang mana akan dijadikan
suatu strategi positioning dari sebuah organisasi.
•
Terdapat tiga alternatif dalam program pemilihan
pasar sasaran yang menurut Philip Kotler
(1984 : 220), disebutkan ketiga
alernatif tersebut antara lain :
•
Pemasaran tak dibedakan, disini pemasar menganggap
pasar sasaran adalah sama, baik tingkat keinginan ataupun kebutuhan konsumen,
sehingga menimbulkan kelemahan yaitu dengan adanya konsumen yang tidak
terlayani yang berakibat masuknya pesaing baru yang akan menggarap konsumen
tersebut.
•
Pemasaran yang dibedakan, yaitu melayani dua atau
lebih segmen pasar dengan pengembangan program pemasaran yang terpisah untuk
tiap segmen. Dengan tertanganinya tiap segmen, maka akan meningkatkan posisi
yang lebih baik di tiap segmen. Kelemahannya
adalah membengkaknya biaya produksi dan pemasaran.
•
Pemasaran
yang terkonsentrasi, dimana perusahaan hanya menetapkan untuk melayani satu
segmen pasar saja dengan mengkonsentrasikan semua program strategi ke segmen
pasar tersebut
Menurut Al Ries dan Jack Trout yang dikutip oleh Kotler (2000:341)
menyatakan bahwa Positioning adalah :
“Penentuan posisi di mulai dari produk. Suatu barang, jasa, perusahaan,
lembaga atau bahkan orang…Tetapi penentuan bukanlah sesuatu yang dilakukan
terhadap produk. Penentuan posisi adalah apa yang dilakukan terhadap pikiran
pelanggan. Jadi, pemasar memposisikan produk itu di dalam pikiran calon
pelanggan”
Beberapa strategi menurut Boyd dan Walker (1992 : 224),
yang dapat dikembangkan untuk menciptakan positioning
yang relevan antara lain :
•
Monosegment positioning. Positioning
monosegmen melibatkan pengembangan produk dan program pemasaran yang lebih
khusus pada pasar segmen yang tunggal.
•
Multisegment positioning. Terdiri dari posisi
produk dalam jalur yang diinginkan konsumen dari segmen yang berbeda.
•
Imitative positioning. Dimana keberadaan positioning
produk-produk baru adalah sama dibandingkan produk-produk terkenal lainnya.
•
Adaptive positioning. Memposisikan kembali
secara periodik suatu produk/merk dalam mengikuti perubahan segmen
pasarnya.
•
Anticipatory positioning. Sebuah perusahaan
boleh menempatkan sebuah merk baru untuk mengantisipasi peralihan dalam
suatu kebutuhan segmennya.
Adapun
langkah-langkah penyusunan strategi
positioning menurut Yazid (1999 : 105), adalah :
•
Analisa
pasar, yaitu untuk menentukan fakor-faktor penentu yang ada di pasar, seperti ;
kecenderungan permintaan, lokasi, pesaing, kemudian dipertimbangkan alternatif
atau cara-cara mensegmen pasar sekaligus menilai ukuran dan potensinya.
•
Analisa
internal perusahaan, yaitu dengan mengidentifikasi berbagai sumber kekuatan dan
kelemahan perusahaan. Atas dasar analisa itu, perusahaan harus mampu memilih
segmen target pasarnya.
•
Analisa
kompetitif, yaitu identifikasi terhadap pesaing yang mungkin akan memberikan
pemasar berbagai masukan atau inspirasi untuk menentukan kesempatan-kesempatan
diferensiasi.
STRATEGI POSITIONING
Ketika sebuah positioning
telah ditetapkan untuk suatu produk atau jasa, pemasar harus mampu
menterjemahkan ke dalam suatu strategi untuk mengkomunikasikan manfaat atas
atribut produk kepada konsumen. Dalam mengkomunikasikan, pemasar dapat mengunakan
pendekatan konsumen (consumer
positioning) dan persaingan (competitive positioning). Consumer
positioning menghubungkan manfaat produk serta layanan produk secara
keseluruhan kepada konsumen. Competitive positioning mengkomunikasikan
manfaat produk atau jasa dengan cara membandingkan dengan produk pesaing
(Assael, 1985:437)
Consumer
Positioning Strategies
•
pemasar dapat memposisikan melalui manfaat kepada
konsumen secara berkelanjutan dari informasi ke image. Penetapan
berdasarkan manfaat secara khusus dan mencoba untuk membentuk image
melalui layanan produk.
•
Positioning berdasarkan image
adalah suatu pendekatan yang lebih umum untuk mencoba menampilkan manfaat yang
samar dan memiliki lebih dari satu manfaat.
Competitive
Positioning Strategies
•
Pendekatan lain dalam memposisikan produk adalah
dengan meningkatkan hubungan antara manfaat dengan produk , dengan cara
memfokuskan terhadap persaingan. Strategi ini mengkaitkan suatu hubungan produk
yang sudah tertanam dalam benak konsumen. Pemasar biasanya menggunakan competitive
positioning melalui iklan perbandingan (comparative advertising)
yang menyebutkan nama pesaing utamanya dalam iklan sebagai kerangka referensi
dalam memposisikan produknya
STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran
adalah usaha-usaha pemasaran yang
logis untuk
pencapaian suatu tujuan pada lingkungan
pemasaran tertentu.
Tujuan-tujuan pemasaran yang umum adalah : Profitabilitas,
pertumbuhan penjualan, pengembangan
market share,
Pemimpin,pasar, produktivitas, mempertahankan pasar dan
sebagainya.
- Strategi Pengembangan Barang Baru.
Ada enam strategi
yang dapat dikembangkan :
•
Sebagai
penemu dan pelopor barang baru
•
Mempertahankan
pasar
•
Mengarah
pasar yang belum dikuasai
•
Mengisi
kesempatan pasar yang masih kosong
•
Pemanfaatan
kemajuan teknologi
•
Pengembangan
pada kekuatan distribusi.
Prosedur pengembangan barang baru.
•
Pengembangan gagasan, gagasan dapat diperoleh dari
–
Kebutuhan
dan keinginan konsumen
–
Ilmuwan,
peneliti dan teknolog
–
Pesaing
–
Perusahaan
; Penjualan, eksekutif dan karyawan
–
Departemen
pemerintah : lisensi, patent dan lab. Universitas.
•
Pemilihan
gagasan
Pemilihan gagasan yang konsisten
dengan tujuan atau sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan.
•
Pengembangan
Konsep
Pengembangan dari
gagasan barang oleh prusahaan sesuai dengan pandangan kebutuhan konsumen.
•
Rancangan
barang
Memperhitungkan dan merancang
karakteristik fungsional ( manfaat yang diharapkan diperoleh dari suatu barang
), struktural ( ukuran, bentuk, bahan,warna, tekstur dan kualitas barang ) dan
estetika barang ( impresi sensual untuk menciptakan persepsi model yang dapat
menimbulkan perasaan tertentu bagi pemakainya..
•
Pengujian
Konsep
Perlu diukur reaksi konsumen
terhadap diskripsi barang juga perlu diketahui preferensi tentang kualitas
barang yag diinginkan
Analisis Bisnis
•
Ada beberapa teknik analisa bisnis yang dapat
dipergunakan.
–
Titik
pulang pokok
–
Periode
pengembalian investasi
–
Tingkat
pengembalian investasi
–
Demon
dan Sprinter
•
Pengembangan
fisik barang
•
Pengujian
pasar
•
Setelah
manajemen menyelesaikan performansi barang, maka langkah berikutnya adalah
mempersiapkan nama ( merk ), pembungkus dan program awal pemasarannya untuk
diujikan terhadap konsumen, untuk memahami luas pasar dan bagaimana reaksinya
terhadap penanganan, penggunaan dan pembelian ulang suatu barang.
•
Komersialisasi
•
Tujuan
utama dari komersialisasi adalah kesediaan dealer menerima barang untuk
kemudian membujuk konsumen mau mebeli untuk yang petama kalinya. Beberapa faktor
yang penting diperhatikan adalah saat ( timing ), sasaran pasar, strtegi
perkenalan dan koordinasi barang.
•
Proses
penerimaan konsumen
–
Tahap
kesadaran
–
Tahap
ketertarikan
–
Tahap
penilaian
–
Tahap
percobaan
•
Tahap
penerimaan
Masa barang muda ( tahap perkenalan dan tahap pertumbuhan
barang )
Strategi perkenalan
barang
•
Strategi
memasuki pasar ( market-entry strategy ).
Secara umum terdapat tiga
pedoman untuk memasuki pasar :
- Memasuki
keseluruhan pasar ( total entry )
Strategi ini
merupakan gebrakan dengan skala penuh mengarah kepada keseluruhan pasar
Tindakan pemasaran ini dapat dilaksanakan apabila :
•
Barang dapat diharapkan menjadi penopang utama
perusahaan dan cukup penting untuk dikembangkan cepat.
•
Barang dapat dengan mudah ditiru oleh pesaing, yang
memungkinkan pesaing yang mampu dapat menguasai pasar lebih dahulu.
•
Pasar secara keseluruhan memang sangat membutuhkan
barang tersebut.
2.
Memasuki
wilayah pasar ( zone entry )
Barang baru diperkenalkan hanya
kepada pilihan wilayah tertentu saja.Kemudian berdasarkan keberhasilan pada
wilayah tersebut mengarah wilayah lain
3. Memasuki segmen pasar ( market-segment
entry )
Hanya satu atau
beberapa segmen pasar saja yang diarah oleh perusahaan. Umumnya bagian pasar
yang mempunyai permintaan kuat yang dipilih sebagai sasaran pertama.
•
Ada beberapa alternatif keputusan dalam marketing
mix ( 4 P ) pengenalan barang baru:
•
Barang (
Product ) :
•
Jenis rancangan
barang cenderung terbatas dan mempunyai model barang standar yang sederhana.
•
Promosi
( Promotion )
•
Promosi yang terutama dipergunakan
adalah periklanan dan kemudian promosi penjualan. Terdapat dua alternatif pada
program promosi barang perkenalan :
•
Promosi
gencar
•
Tujuanya
adalah membangkitkan kesadaran dan minat dengan segera karena pasar penuh
pesaing yang mudah meniru.
•
Promosi
lambat
•
Pasar tidak cukup luas dan sudah ada
kesadaran akan adanya barang.
•
Harga (
Price )
•
Harga merupakan
variabel yang peka.Ada dua strategi yang umum dipergunakan :
•
Premium atau cream-skiming.
•
Harga ditetapkan pada tingkat kemampuan
pembeli setinggi-tingginya.Strategi ini dipergunakan apabila permintaan pasar
cukup kuat dan persaingan tidak ketat.
•
Penetration.
•
Harga
ditetapkan pada tingkat minimum terendah yang masih diterima oleh pembeli.
Strategi harga rendah dipergunakan apabila konsumen peka terhadap harga dan
tingkat persaingan cukup ketat.
•
Distribusi
( Place )
•
Memberikan
kemudahan bagi pembeli untuk memperoleh barang.
Strategi Pertumbuhan
barang
Apabila strategi
memasuki pasar telah berhasil dan permintaan cenderung meningkat dengan tajam
maka dapat dikatakan bahwa barang telah sampai pada tahap pertumbuhannya.
Dimana strategi yang digunakan adalah strategi mengembangkan dan mempertahankan
tingkat penguasaan pasar, terutama diarahkan untuk :
–
Mengamati
jumlah pesaing aktual maupun potensial yang mampu memasuki pasar.
–
Perkiraan tingkat penjualan dan panjangnya kehidupan
barang sebagai penentu investasi.
–
Kemampuan
barang memberikan keuntungan
Penerapannya pada marketing mix adalah sebagai berikut :
Barang ( Product ) :
•
Besar kemungkinan terjadi perubahan dalam rancangan,
menambah jenis rancangan barang maupun kualitas barang.
Promosi ( Promotion
)
•
Promosi
yang terutama dipergunakan untuk peningkatan permintaan sekunder, yaitu
permintaan selektif terhadap pengembangan merk yang mebedakan dengan merk lain,
strategi tersebut meliputi :
•
Memperluas
jaringan media periklanan untuk mencapai segmen pasar yang tidak membeli.
•
Mengintensifkan usaha penjualan untuk memperluas
pasar dan membangun jaringan distribusi yang luas.
•
Pengembangan barang dan atribut-atributnya yang
besifat promosional yang mengesankan berbeda atau bahkan baru. Misalnya rancangan bungkus, penambahan
variasi dan sebagainya.
Harga ( Price )
•
Penetapan
harga cenderung lebih lunak daripada tahap perkenalan, kecuali pda situasi
monopolistik atau oligopolistik.Akan lebih baik apabila terdapat pergeseran
dari strategi harga tinggi kearah harga penetrasi untuk memperluas pasar
Distribusi ( Place )
•
Jika
barang tertentu sudah mempunyai arti khusus bagi konsumennya, maka perlu
ditingkatkan pelayanan, penjualan dan standar yang khusus pula serta distribusi
yang selektif. Ada beberapa hal yang dapat ditindakkan :
•
Melakukan kontrak dengan distributor misalnya sistem
franchising.
•
Membantu
pengelolaan dealer pada penjualan, pengendalian persediaan dan sebagainya.
•
Meningkatkan persediaan dan sistem pemesanannya.
Menawarkan potongan khusus yang menarik bagi dealer agar bersedia memesan
lebih banyak untuk dijual
Strategi Tahap
Kedewasaan Barang
Dapat dibedakan strategi tersebut menjadi tiga :
Strategi
pemeliharaan
Tujuannya adalah untuk
mempertahankan tingkat pasar yang telah dikuasai selama ini . Untuk maksud
tersebut dapat melayani segmen-segmen paar yang ada.
Strategi memasuki
Tujuannya adalah untuk menembus
segmen pasar lain agar dapat meningkatkan kembali paar yang pernah dicapai.
Strategi memasuki
kembali.
Strategi ini
ditujukan untuk memperbaiki penjualan yang menurun dengan beberapa pendekatan
yang dperbaharui.
Ada beberapa alternatif tindakan dalam marketing mix yang
dapat dilakukan dalam tahap kedewasaan barang :
Barang ( Product ) :
•
Merubah
barang dengan
•
barang eksklusif atau model baru.
•
Model
khusus untuk segmen khusus
•
Menyederhanakan
model untuk kelas ekonomi
•
Menambah
beberapa barang tambahan.
•
Merubah
bungkus dengan
•
Menambah
nilai manfaat bagi pemakai
•
Menambah
daya tarik
•
Menawarkan
bungkus prestis
•
Menambah
merk
•
Menambah
merk prestis
•
Menambah
merk yang dapat bersaing
•
Menambahkan
pelayanan
•
Menambahkan
pelayanan khusus atau penaganan masalah yang khusus.
•
Meningkatkan
kualitas pelayanan
•
Menambahkan
jaminan atau garansi kepuasan.
Promosi ( Promotion
)
•
Meningkatkan strategi menarik ( pull strategi ) pada
media massa demi efisiensi.
•
Beragam pesan untuk mencapai segmen pasar khusus.
•
Penekanan pada keungulan merk dibanding pesaing.
•
Peningkatan personal selling dan promosi penjualan
untuk mendekati konsumen.
•
Peningkatan promosi kerjasama dengan dealer.
Harga ( Price )
•
Merencanakan
harga lebih murah untuk menunjukkan bahwa biaya eksperimen telah dapat diatasi.
•
Menawarkan potongan harga menarik bagi distributor.
•
Menawarkan
harga promosi pada saat tertentu.
Distribusi ( Place )
•
Mendorong
barang melalui berbagai saluran
•
Menemukan
dealer yang lebih murah
•
Meningkatkan pelayanan dalam kecepatan sistem
pendistribusian apabila kesulitan dalam membedakan barang.
Strategi Tahap Penurunan Barang.
Untuk menentukan suatu barang berada dalam tahap ini adalah
dengan :
•
Menguji Efektivitas periklanan dan promosi
penjualan.Jika iklan tidak lagi mampu meningkatkan minat yang kuat terhadap
berang tersebut dan tidak lagi mampu menciptakan kesetiaan pembeli,
•
Melakukan penelitian konsumen terhadap perbandingan
antara daya tarik barang dengan pengganti.
Tujuan utama pada akhir krhidupanbarang tersebut adalah berkaitan
dengan:
•
Waktu
Berusaha mencari
saat yang tepat untuk menghentikan produksi dan melakukan tindakan agar tidak
merugikan penjualan selanjutnya.
•
Ekonomis
Biaya perlu
dikendalikan dengan ketat. Terutama karena pendapatan yang semakin berkurang.
•
Residu
Diharapkan akhir
dari kehidupan barang dapat memberikan nilai yang dapat mengurangi kerugian
yang ditimbulkannya.
Ada beberapa alternatif tindakan dalam marketing mix yang dapat
dilakukan dalam tahap kedewasaan barang :
Barang ( Product ) :
•
Pengembangan barang yang memerlukan biaya rendah,
walau hanya dengan pengembangan yang bersifat tiruan saja.
•
Mengarahkan
pada pembeli terkuat.
•
Menjual
lisensi dan atau perlengkapannya kepada perusahaan yang dapat bekerja dengan
skala kecil.
•
Tetap
menyediakan perlengkapan barang untuk membina kesetiaan pembeli.
Promosi ( Promotion
)
•
Mengarahkan
promosi kepada pasar yang masih setia mengefektifkan personal selling.
Harga ( Price )
•
Tingkatkan harga untuk mrningkatkan keinginan.
•
Lebih
seringmengadakan harga promosi.
Distribusi ( Place )
•
Menekan
biaya distribusi dengan mengunakan agen penjualan sendiri.
•
Menarik persediaan dari deale yang kurang potensial
untuk dijual melalui pos.
Subscribe to:
Posts (Atom)