Assalaamu‘alaikum Wr. Wb.
Sahabat seiman..,
Kubuka kembali lembaran mushaf petunjuk jalan, kutelusuri diantara rangkaian surat dan ayat, dan subhanallah semakin kutatap tak pernah habis kutemukan permatanya, tak pernah redup cahayanya, dan semakin kureguk tak pernah berkurang kesegarannya.
Semoga ayat berikut dapat menemani pagi kita, artinya:
“Dan Sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan), mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan kamupun tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebahagian merekapun tidak akan mengikuti kiblat sebahagian yang lain. dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, Sesungguhnya kamu -kalau begitu- termasuk golongan orang-orang yang zalim.” (Q.S. Al baqoroh: 145)
Sahabat seiman..,
Berusahalah terus tuk membasahi lisan dengan dzikir, menyirami akal dengan curah hidayah, dan menyegarkan hati dengan hembus embun ilahi, niscaya pagimu akan lebih bergairah.. tanyakan kembali musik keras yang menemani, atau irama lagu yang membuat kepala terayun, atau secangkir teh manis hangat, sepotong kue lezat, apa arti itu semua tanpa tuntunan hebat yang dapat memberi harap, menerangi hati yang gelap, atau mencerahkan otak yang merindukan hakikat hidup..
Sahabat seiman..,
Berusalah terus sahabat, jangan berhenti berpikir, berdzikir, dan mengevaluasi jalan yang kita tempuh.., lihatlah disana ada orang yang berlari mencari apa yang dia inginkan, namun ternyata kecepatannya mengalihkan perhatiannya dari tujuan. Jika demikian, apalah arti ilmu yang dia miliki jika diperingatkan pun ia tak perduli.. ada lagi kelompok yang tergoda dengan tujuan yang menggiurkan namun ia terlena hanya memandang pesonanya, atau meskipun ia menempuh jalannya ia tersesat arah yang berlawanan.. maka siapakah yang mampu membangunkannya dari mimpi, atau menyadarkan kekeliruannya..
Sahabat seiman..,
Tetapi lebih celaka lagi adalah jika kita yang menjadi pengatur permainan (wasit), atau mengarahkan jalan (pelatih) justru malah mengikuti jejak mereka. Saat itu kita bukan hanya tersesat seperti mereka, tetapi juga mencelakakan diri sendiri dan orang lain.. (laa haula walaa quwwata illaa billah)
Sahabat seiman..,
Mari lebih waspada lagi, janganlah sekedar menjadi pengekor tetapi jadilah pelopor.. sinar hidayah Allah jauh lebih cerah, jalan dan lorong Islam jauh lebih Indah. Meninggalkannya bukan hanya menjadikan kita tersesat tetapi juga binasa.. kuharap kita sudi melangkah bersama, bercengkerama dalam suka dan duka, sebab akhir dari segalanya adalah SYURGA..
tinyurl.com/3mtnbjw
tinyurl.com/3kanjq6
No comments:
Post a Comment